Sabtu, 10 Desember 2011

Kekasih yang Kepadamu Tuhan Menciptakan Keindahan

Kekasihku,
            Tuhan telah mengenalkanku akan keindahan surgawi namun engkaulah yang telah mengajariku akan arti keindahan itu, sesungguhnya tiada perhiasan yang lebih indah menghiasi dunia ini, kekasih yang telah memenjarakan hatiku dibenaknya.
            Keindahan itu adalah mahkota yang menghiasi mata, tatkala kumemandangnya, ia menyejukkan hatiku, dan elok kecantikannya membuat jiwaku bahagia.
            Meski keindahan kata orang adalah terletak pada mata dan hati pemujanya. Keindahan bukanlah hakikat dari keindahan itu sendiri, ia ada karena hadirnya keindahan yang membuat ia indah, hadirnya rasa indah ataupun buruk tergantung dari mana mata dan hati memandang dan dari arah mana pujian ataupun celaan itu dating, namun engkau adalah kesempurnaan keindahan yang diciptakan oleh Tuhan, siapapun yang memandangmu akan terpikat dan terpana.
            Ketahuilah wahai kekasih hatiku, “sesungguhnya Tuhan itu Indah, dan mencintai akan keindahan”, sesungguhnya Tuhan menitipkan keindahan melalui pagi bersama embun-embun yang menetes diantara bunga-bunga, bersama kicau burung yang melantunkan senandung surgawi, bersama rimbun pohon elok nan hijau, bersama air terjun yang mengalir, matahari yang terbit dan tenggelam, dan bersama samudera yang membentang maha luas, Tuhan juga menitipkan keindahan kepadamu, melalui bibirmu yang merekah menawan, bening bola matamu yang menyejukkan pandanganku, alismu yang hitam menjadi pembuluh rinduku, dan bulu matamu nan lentik menggetarkan hatiku.
            Kekasihku, keindahan” itu hanyalah keindahan jasadiah, keindahan fana, keindahan kasat mata sejauh mata memandang.
            Tahukah engkau wahai kekasihku,tentang keindahan yang menyilaukan mata batinku? Keindahan yang menerangi jalan kegelapanku? Ia adalah keindahan ruhaniahmu, keindahan kemuliaan hatimu, keindahan akan kecintaan-mu akan Tuhanmu dan keindahan akan kasihmu  yang tulus kepadaku.
            Kekasih,
            Kulihat keindahan itu saat mataku terpejam, dan tak ada sesuatupun yang mengurangi kesempurnaan keindahan itu saat kubuka kembali kedua mata ini.

0 komentar: